Selasa, 14 Desember 2010

Melihat Syurga dan Neraka didepan mata

Di antara kekhususan ibadah shaum adalah keistimewaan dari ganjaran yang Allah siapkan bagi para shaimin & shaimat. Sebuah pintu VIP (very important person) menuju surga yang bernama bab ar-royyan (pintu royyan). Ar-Royyan sendiri secara bahasa memiliki makna sesuatu yang memuaskan. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits:
“Di surga terdapat sebuah pintu yang diberi nama “Ar Royyan” hanya orang-orang berpuasa yang akan masuk surga melalui pintu itu. Apabila mereka semua telah masuk, pintu ditutup kembali, sehingga tiada seorang pun selain mereka yang dapat masuk melalui pintu tersebut. (HR. Bukhari- Muslim)
Merenungi Akhir Kediaman Kita: Antara Nikmatnya Surga dan Dahsyatnya Siksaan Neraka
Memasuki hari-hari terakhir di bulan Ramadhan, seakan menghanyutkan kita untuk menikmati dzikir & merenungi garis perjalanan hidup kita. Sarana i’tikaf, seakan menuntun kita untuk lebih fokus beribadah, menghisab 11 bulan yang telah lalu, & merancang ulang paradigma hidup agar sesuai dengan tujuan hidup yang hakiki.
Nah, tujuan hidup yang hakiki inilah yang seharusnya selalu terimajinasi dalam benak kita ketika mengisi hari-hari kehidupan kita di sepanjang hidup kita di dunia yang fana ini.
1. Nikmatnya Surga
Adalah salah seorang sahabat Rasulullah pernah memohon kepada Rasulullah agar dia menjadi tetangga Rasulullah di surga kelak. Maka Rasulullah mengatakan, bantulah aku dengan memperbanyak ibadah sunnah.
Surga adalah suatu pembalasan yang agung dan pahala tertinggi bagi para hamba Allah yang taat. Surga merupakan suatu kenikmatan sempurna. Tak ada sedikit pun kekurangannya. Tak ada kemuraman di dalamnya.
Penggambaran surga yang difirmankan oleh Allah dan disabdakan oleh Nabi, memang hampir tak mampu kita gambarkan dengan otak dan imajinasi kita yang terbatas ini. Betapa sulit membayangkan kenikmatan yang demikian besar. Sungguh kemampuan imajinasi kita akan terbentur pada keterbatasannya.
Kita coba untuk memvisualisasikan dalam angan hadits Qudsi yang menceritakan tentang gambaran surga berikut ini,
“Kami sediakan bagi hamba-hamba-Ku yang shalih sesuatu, yang tak pernah terlihat oleh mata, tak pernah terdengar oleh telinga dan tak pernah terlintas oleh hati manusia…”
“Seorang pun tak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (As-sajdah 17)
Allah SWT menentukan hari masuknya ke surga pada waktu tertentu dan memutuskan jatah hidup di dunia pada batas waktu tertentu serta menyiapkan di dalam surga berbagai kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan terlintas dalam hati. Dia memperlihatkan dengan jelas surga kepada mereka agar dapat melihatnya dengan mata hatinya karena penglihatan mata hati lebih tajam daripada pandangan mata kepala.
Para sahabat Nabi Muhammad SAW, para tabi’in dan tabi’it-tabi’in, ahli sunnah dan ahlul Hadits seluruhnya termasuk para fuqaha, pengikut aliran tasawwuf dan orang-orang yang zuhud meyakini surga dan mengesahkannya berdasarkan nash-nash (teks-teks) Al-Qur’an, sunnah dan informasi para Rasul terdahulu dan terakhir. Para Rasul tanpa terkecuali mengajak umat manusia kepada surga. Mereka membeberkan profil surga secara utuh dan gamblang.
“Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian meninggal dunia, maka kursinya diperlihatkan kepadanya setiap pagi dan petang. Jika ia penghuni surga, maka ia adalah penghuni surga. Jika ia penghuni neraka, maka ia adalah penghuni neraka. Kemudian dikatakan, Inilah kursimu hingga Allah Ta’ala membangkitkanmu pada hari kiamat nanti.” (Bukhari-Muslim)
Sungguh Nabi Muhammad Saw telah melihat di dekatnya terdapat surga tempat tinggal sebagaimana disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim hadits dari Anas dalam kisah Isra’ dan Mi’raj. Pada akhir hadits tersebut dijelaskan,
“Jibril berjalan terus hingga tiba di Sidratul Muntaha dan ternyata Sidratul Muntaha ditutup dengan warna yang tidak aku ketahui.” kata Rasulullah saw. lebih lanjut, “Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya terdapat kubah dari mutiara dan tanahnya beraroma kesturi. (Bukhari-Muslim)
Pintu Surga
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
“Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabbnya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian, berbahagialah kalian! Maka masukilah surga ini, sedang kalian kekal di dalamnya.” (Az-Zumar 39:73)
Cobalah renungkan ketika kelompok di atas digiring menuju tempatnya di surga secara berkelompok. Kelompok yang bahagia bersama dengan saudara-saudaranya. Mereka digiring dengan bersatu padu. Masing-masing dari mereka terlibat dalam amal perbuatan dan saling kerjasama dengan kelompoknya serta memberi kabar gembira kepada orang-orang yang hatinya kuat sebagaimana di dunia pada saat mereka bersatu dalam kebaikan. Selain itu, setiap orang dari mereka akRabb dengan lainnya dan saling canda antar sesamanya.
“(Yaitu) Surga Aden yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga tersebut.” (Shaad: 50-51)
Kita perhatikan bahwa ada makna indah pada ayat di atas ketika mereka telah masuk ke dalam surga, maka pintu-pintu itu tidak tertutup bagi mereka dan dibiarkan terbuka lebar untuk mereka. Sedangkan neraka, jika para penghuninya telah masuk ke dalamnya, maka pintu-pintu langsung ditutup rapat bagi mereka.
“Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.” (Al-Humazah:8)
Dibiarkannya pintu-pintu surga terbuka untuk para penghuninya adalah isyarat bahwa mereka dapat bergerak secara leluasa bagi mereka. Serta masuknya para malaikat masuk setiap waktu kepada mereka dengan membawa hadiah-hadiah dan rizki untuk mereka dari Rabb mereka serta apa saja yang menggembirakan mereka dalam setiap waktu.
“Di surga terdapat delapan pintu. Ada pintu yang namanya Ar-Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang puasa.”(Bukhari dan Muslim).
“Barang Siapa yang berinfak dengan sepasang unta atau kuda atau lainnya di jalan Allah SWT, maka ia dipanggil dari pintu-pintu surga. “Wahai hamba Allah, pintu ini lebih baik. Barang Siapa yang rajin shalat, maka ia dipanggil di pintu shalat. Barang Siapa berjihad, maka ia dipanggil di pintu jihad. Barang Siapa rajin bershadaqah, maka ia masuk dari pintu shadaqah. Dan barang siapa puasa, maka ia dipanggil dari Ar-rayyan.”Abu Bakar berkata,”Wahai Rasulullah, apakah setiap orang dipanggil dari pintu-pintu tersebut? Adakah orang dipanggil dari semua pintu tersebut? Rasulullah saw. menjawab,”Ya, dan aku berharap engkau termasuk dari mereka.”
“Siapa di antara kalian yang berwudhu kemudian menyempurnakan wudhunya lalu membaca Asyhadu an laa ilaaha illallahu wahdahulaa syarikalahu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu, melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang berjumlah delapan dan ia masuk dari mana saja yang ia sukai.”(Muslim)
“Jika seorang muslim mempunyai tiga orang anak yang belum baligh kemudian meninggal dunia, maka mereka menjumpainya di pintu-pintu surga yang delapan dan ia bebas masuk dari pintu mana saja yang ia sukai.” (Ibnu Majah)
“…Demi Muhammad yang jiwanya ada di Tangan-Nya, jarak antara dua daun pintu surga adalah seperti Makkah dan Hajar atau Hajar dan Makkah.”(Bukhari)
Dalam redaksi lain,
“Antara Makkah dan Hajar atau Makkah dengan Bushra.” (Hadits ini keshahihannya disepakati pakar hadits).
“Kalian adalah penyempurna tujuh puluh umat. Kalian adalah umat yang terbaik dan termulia di sisi Allah. Jarak di antara dua daun pintu surga adalah empat puluh tahun. Pada suatu hari ia akan penuh sesak.” (HR Ahmad)
“Pintu yang dimasuki oleh penghuni surga jaraknya adalah sejauh perjalanan pengembara dunia yang ahli tiga kali lipat. Kemudian penghuni surga memnuhinya hingga pundak mereka nyaris lengkap.” (HR Abu Nu’aim)
Penghuni Surga
Rasulullah saw. bersabda,
“Allah Azza wajalla menciptakan Adam mirip dengan wajah-Nya. Postur tubuh Adam adalah enam puluh hasta. Usai menciptakan Adam Allah berfirman, “Pergilah dan ucapkan salam kepada sekumpulan tersebut. Mereka adalah para malaikat yang sedang duduk-duduk dan mendengarkan salam yang mereka sampaikan kepadamu, karena salam tersebut adalah salammu dan salam anak keturunanmu.”
Kata Rasulullah SAW, “Lalu Adam pergi ke tempat mereka dan berkata, “Salam sejahtera atas kalian.” Mereka menjawab, “Salam sejahtera juga atasmu dan begitu juga rahmat Allah.” Kata Rasulullah saw. lebih lanjut, “Maka setiap orang yang masuk ke dalam surga wajahnya seperti wajah Adam dan postur tubuhnya adalah enam puluh hasta. Setelah Adam, manusia mengecil hingga sekarang.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
“Penghuni surga masuk ke dalam surga dengan rambut pendek, belum berjenggot, matanya bercelak dan usianya tiga puluh tiga tahun.” (HR Tirmidzi)
“Jika penghuni surga meninggal dunia, baik pada saat kecil atau tua, maka mereka dikembalikan dengan usia tiga puluh tahun di surga dan usianya tidak bertambah selama-lamanya. Begitu juga penghuni neraka.” (HR Tirmidzi)
“Penghuni surga masuk surga dengan ketinggian Adam, enam puluh hasta dengan ukuran orang besar, dengan wajah tampan setampan Nabi Yusuf, Seusia Nabi Isa, tiga puluh tiga tahun, lidahnya fasih sefasih Nabi Muhammad, belum berjenggot dan berambut pendek.” (HR Ibnu Abu Dunya)
“Sesungguhnya derajat penghuni surga yang paling rendah yang berada di tingkat keenam dan ketujuh. Disediakan baginya tiga ratus pelayan yang setiap pagi dan sore melayaninya dengan memberikan tiga ratus piring. Yang saya ketahui piring tersebut terbuat dari emas.“
“Setiap piring mempunyai warna tersendiri yang tidak dimiliki oleh piring yang lain. Ia menikmati dari piring yang pertama hingga piring terakhir. Pelayan-pelayan juga memberikan tiga ratus minuman di mana setiap minuman mempunyai warna tersendiri yang tidak dimiliki oleh tempat minum yang lain. Ia menikmati tempat minum pertama hingga tempat minum terakhir.”
Ia berkata,” Rabbku, jika Engkau mengizinkan, maka aku akan memberi makan dan minum kepada penghuni surga dengan tidak mengurangi jatah yang diberikan kepadaku. “Sesungguhnya ia mempunyai istri sebanyak tujuh puluh dua orang yang berasal dari wanita-wanita surgawi yang matanya cantik jelita belum temasuk istri-istrinya dari wanita dunia. Salah seorang dari istri-istri mereka mengambil tempat duduknya yang panjangnya satu mil ukuran dunia.”(HR Ahmad)
“….Dan penghuni surga yang paling tinggi/mulia di sisi Allah adalah orang yang melihat wajah Allah setiap pagi dan petang. Kemudian Rasulullah saw. membaca ayat, “Wajah-wajah (orang-orang Mukmin) pada saat itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihat.” (HR Tirmidzi)
Pohon, tanaman dan buah-buahan surga
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri. Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya). Dan naungan yang terbentang luas. Dan air yang tercurah. Dan buah-buahan yang banyak. Yang tidak berhenti (buahnya) dan tak terlarang mengambilnya.” (Al-Waqi’ah: 27-33)
“… Orang Badui bertanya, “Rasulullah, aku dengar baginda menyatakan bahwa di surga terdapat pohon yang durinya sangat banyak. Menurut pengetahuanku tidak ada pohon yang durinya lebih banyak daripada pohon At-Thalhu? Rasulullah menjawab, “Sesungguhnya Allah menggantikan bekas setiap duri dengan buah-buahan persis seperti domba yang bulunya lebat. Di dalam buah-buahan tersebut, terdapat tujuh puluh rasa dan rasa yang satu berbeda dengan rasa yang lain.” (Diriwayatkan Abu Nu’aim)
“Sesungguhnya di surga terdapat satu pohon. Penunggang kuda berjalan di bawah naungannya selama tujuh puluh atau seratus tahun. Pohon tersebut adalah pohon Jannatul Khuldi (Surga abadi).” (HR Ahmad)
“Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga itu, mereka mengatakan, “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (Al-Baqarah:25)
“Apabila seseorang memetik buah-buahan di surga, maka setelah itu buah-buahan itu kembali ke tempatnya semula.” (Diriwayatkan Haitsami)
Bidadari
Ummu Salamah ra berkata,
“Saya pernah bertanya kepada Rasulullah saw. Terangkan kepadaku mengenai firman Allah Azza Wa Jalla, Hurun’in (bidadari-bidadari yang bermata jelita).”Jawab Nabi, ”Hurun maksudnya putih dan ‘in maksudnya adalah bermata besar dan berwarna blonde (kekuning-kuningan). Wanita Haura’ itu putih seperti sayap burung nasar (Elang). Aku berkata, “Wahai Rasulullah terangkan kepadaku maksud firman Allah Azza Wajalla, ”Seakan-akan mereka adalah permata yang tersimpan baik, warna putih kulit mereka seperti warna putih mutiara yang ada di dalam kerang dan tidak pernah disentuh oleh tangan siapa pun.
”Terangkan Ya Rasulullah, “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan cantik-cantik.” Jawab Rasul, “Mereka wanita-wanita yang mulia akhlaknya dan cantik rupanya.” Terangkan Ya Rasul, “Seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan baik.” Jawab rasul, “Kelembutan dan ketipisan kulit mereka mirip kelembutan dan ketipisan kulit yang engkau lihat pada kulit dalam telur.” Aku berkata, “Apa itu uruban atraba? ”Mereka wanita-wanita yang tertahan di dunia dalam keadaan tua renta, penglihatannya kabur dan kotor bulu alisnya. Lalu Allah ciptakan mereka dalam keadaan perawan-perawan muda. Uruban berarti selalu rindu dan cinta kepada suaminya. Atraban berarti sebaya/sepantar.”
”Manakah yang lebih baik, wanita dunia dan bidadari-bidadari yang bermata jelita? ”Wanita-wanita dunia lebih baik daripada bidadari-bidadari bermata jelita sebagaimana bagian luar itu lebih baik daripada bagian dalam. ”Apa penyebabnya?” Penyebabnya adalah shalatnya, puasanya dan ibadahnya kepada Allah Taala. Allah memberikan cahaya yang bersinar pada raut muka mereka dan mengenakan pakaian sutra pada badan mereka. Warna kulit mereka adalah putih. Pakaiannya hijau. Perhiasannya kuning, pedupaannya mutiara. Sisirnya emas.” Mereka berkata,” kami hidup terus dan tidak mati. Kami senang selama-lamanya dan tak pernah menderita lagi. Dan tidak pindah. Kami selalu ridha dan tidak cemberut selama-lamanya. Berbahagialah bagi siapa yang memiliki kami dan ia menjadi milik kami.”
“Ada di antara wanita dari kalangan kami yang menikah dua atau tiga kali. Jika ia meninggal dunia kemudian masuk surga termasuk suami-suaminya, maka siapa yang menjadi suaminya? ”Wahai Ummu Salamah, ia diberi kebebasan memilih mana di antara suaminya yang paling baik akhlaknya. Ia berkata,” Ya Rabbku, jika suamiku yang ini adalah suamiku yang paling tampan di dunia, maka nikahkan aku dengannya.” Wahai Ummu Salamah, ketampanan wajah musnah dengan kebaikan dunia dan akhirat (HR Thabrani)
Sedangkan ciri-ciri bidadari itu adalah dipingit di kemah-kemah (55:70), cantik wajahnya dan bagus akhlaknya (55:70), perawan, kaya cinta dan sebaya 56:35-38, payudaranya montok (ka’ibun=wanita yang montok payudaranya 78:31-33), dan kulitnya mulus.
“Di surga orang mukmin mempunyai tujuh puluh tiga istri.” Kami bertanya, ”Wahai Rasulullah, apakah ia mempunyai kekuatan untuk menggauli mereka semua?” Sabda Nabi, ”Sesungguhnya ia diberi kekuatan sebesar kekuatan seratus orang.” (HR Abu Nu’aim)
Mudah-mudahan kita semua diizinkan oleh Allah Taala orang-orang yang senantiasa istiqamah di dalam meniti hidup dan kehidupan ini, sehingga ketika ruh ini dicabut oleh-Nya kita menerima anugerah husnul khatimah. Sehingga kita termasuk dan dimasukkan oleh Allah Taala ke dalam golongannya hamba-hamba-Nya yang dipanggil dengan penuh kelembutan oleh-Nya,
“Yaa ayyathuna-nafsul muthma innah, irji-i ila Rabbiki raadhiatan mardhiyyah, fadkhulii fi ibadi wadkhuli jannati.” 
2. Dahsyatnya Siksaan Neraka
Adapun neraka adalah tempat yang disediakan Allah SWT bagi orang-orang kafir yakni orang-orang yang membangkang terhadap syariat Allah dan mengingkari Rasulullah SAW. Neraka merupakan wujud siksa Allah kepada musuh-musuh-Nya dan penjara bagi mereka yang berbuat dosa. Tempat ini adalah suatu kehinaan dan kerugian yang tiada taranya.
“Ya Rabb kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh Engkau hinakan dia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.” (3:192)
“Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang kafir.” (3:131)

Penjaga Neraka

Sosok yang berdiri tegak menjaga api neraka adalah malaikat. Perawakannya besar, ekspresi wajah dan suaranya amat garang. Mereka adalah hamba-hamba Allah yang tidak pernah durhaka kepada Rabbnya yang menciptakan dirinya. Mereka senantiasa patuh terhadap semua perintah Rabbnya, seperti digambarkan dalam ayat Qur’an berikut ini
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya malaikat-malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(66:6)
Jumlah malaikat penjaga neraka ada sembilan belas, seperrti firman Allah SWT,
“Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) saqar. Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu ? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan, (neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia, di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (74:26-30)
“Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat, dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu kecuali sebagai ujian bagi orang-orang kafir.” (72: 31)
Api Neraka
“Api kamu ini hanyalah satu bagian dari tujuhpuluh bagian api di neraka jahannam.” Para sahabat mengatakan,”Yang ini pun sudah cukup berat panasnya,”Berkata Nabi,”Bahkan api neraka itu melebihi sebanyak enampuluh sembilan kali lipat panasnya api dunia.”
“Api neraka jahannam telah dinyalakan seribu tahun hingga menjadi merah. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi putih. Kemudian dibakar lagi selama seribu tahun hingga menjadi legam, seperti malam yang gelap gulita.” (HR Tirmidzi).

Pintu Neraka

“ Dan sesungguhnya jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.” (Al-Hijr:43-44)
Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri. Mereka berada dalam neraka yang (pintunya) ditutup rapat.” (Al-Balad:19-20)
Orang-orang kafir dihalau ke neraka jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah para penjaganya kepada mereka,
“Apakah belum pernah datang kepada kalian Rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Rabbmu dan memperingatkanmu akan pertemuan hari ini ?”Mereka menjawab,
“Benar telah datang.” Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang kafir. Dikatakan (kepada mereka), “Masukilah pintu-pintu neraka jahanam itu, sedang kamu kekal di dalamnya.”Maka neraka jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri.” (Az-Zumar:71-72)
Neraka itu mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu darinya adalah bagian yang sudah ditentukan.” (15:44)
Dan neraka terdiri atas tujuh lapisan, yang satu berada di bawah yang lain:
1. Jahannam, konon ia disediakan bagi para ahli tauhid yang berdosa
2. Saqar
3. Ladza
4. Huthamah
5. Sa’ir
6. Jahiim
7. Hawiyah, inilah yang terbawah, tidak berdasar dan tidak berujung

Penghuni Neraka

Orang-orang yang langgeng di dalam neraka adalah golongan kafir dan munafik. Hal tersebut ada dalam firman Allah SWT,
“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (2:39)
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami serta menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (7:36)
“Tidakkah mereka, orang-orang munafik itu mengetahui bahwasanya barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya neraka Jahannamlah baginya, mereka kekal di dalamnya. Itu adalah kehinaan yang besar.” (9:63)
“Kemudian dikatakan kepada orang-orang yang zhalim (musyrik) itu,”Rasakanlah olehmu siksaan yang kekal, kamu tidak diberi balasan melainkan dengan apa yang telah kamu kerjakan.” (Yunus:52)
“Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksaannya ialah orang yang diberi sepasang sandal yang talinya terbuat dari api neraka, lalu mendidihlah otaknya karena panasnya yang laksana air panas mendidih di dalam periuk. Dia mengira tiada seorangpun yang menerima siksaan lebih dahsyat dari itu, padahal dialah orang yang mendapat siksaan paling ringan.” (HR Bukhari-Muslim)
Ada di antara mereka yang dimakan api sampai ke mata kaki, ada yang dimakan sampai pinggangnya dan ada pula yang dimakan sampai ke tenggorokannya.”
“Wahai manusia sekalian, menangislah ! Jika tidak dapat menangis, maka paksakan dirimu untuk menangis ! Karena sesungguhnya ahli neraka itu akan terus menangis hingga air matanya mengalir di pipi masing-masing, seperti air yang mengalir di sungai. Sampai air mata itu habis dan matanya pun pecah-pecah. Seandainya ada perahu yang diletakkan di situ, niscaya berlayarlah ia.” (HR Ibnu Majah)
Klasifikasi penghuni neraka pertama-tama adalah kaum yang kafir dan musyrik (40:10;). Berikutnya yang tidak menjalankan syariat Allah dan mengingkari hari kiamat (Al-Muddatsir:42-47), Pengikut pemimpin yang sesat dan kafir (41:25-28 dan Al-Ahzab:64-67), dan kaum munafik (9:68; 4:145; 7:36)

Makanan , minuman dan pakaian penghuni neraka

Makanan para penghuni neraka hanyalah zaqqum. Minumnya air panas, berasal dari keringat dan daging-daging yang mendidih. Ada pula air dingin tapi berbau busuk dan menjijikkan.
“Diberi minum dengan air yang berasal dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (Al-Ghasysyiah:5-7)
“Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. Ia seperti kotoran minyak yang mendidih di dalam perut. Seperti mendidihnya air yang sangat panas.” (Ad-Dukhan:43-46)
“Dan diberi minuman dengan air mendidih sehingga memotong ususnya.” (47:15)
“Dan tiada (pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.” (69:36).
“Ditimpakan atas penghuni neraka kelaparan, seberat azab yang sedang mereka alami. Lalu mereka minta agar diberi makanan, maka mereka pun diberi makanan dari duri-duri kayu yang tiada berguna dan tidak sedikit pun dapat melepaskan mereka dari kelaparan itu. Mereka meminta lagi, maka diberi pula makanan yang mencekik. Lalu mereka teringat bahwa mereka dahulu meneguk minuman untuk melancarkan kerongkongan di dunia, mereka pun meminta minuman itu.
Maka mereka diberi minuman neraka yang mendidih dengan pengait-pengait besi. Apabila didekatkan ke muka-muka mereka, maka hanguslah muka itu, dan apabila masuk ke dalam perut-perut mereka, maka terkoyaklah perut mereka. Kemudian mereka memanggil-manggil para penjaga neraka jahannam, dan mereka pun ditanya oleh penjaga-penjaganya,”Apakah tidak pernah datang Rasul-Rasul yang membawa keterangan kepada kamu?” Mereka menjawab,” Tentu saja ada!” Penjaga-penjaganya berkata pula,”Kini berdoalah! Dan tiadalah doa orang-orang kafir itu melainkan sia-sia belaka!”
Rasul SAW menyambung lagi,”Lalu merekapun berkata,”Wahai Malik (penjaga Neraka)”Dapatkah kiranya Rabbmu mematikan/ memusnahkan saja kami!” Malik menjawab,” Tidak mungkin. Bahkan kamu akan kekal tinggal di sini.” (HR Tirmidzi)
Makar akan dibuatkan untuk orang-orang kafir itu pakaian-pakaian dari api neraka.” (22:19)
“Pakaian mereka adalah pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api neraka .” (14:50)
Mudah-mudahan kita semua dibebaskan oleh Allah SWT dari adzab neraka. Amin ya Mujibassailin. 
From KMIO Japan,Kel Muslim Indonesia,Okayama.